Metode case based reasoning adalah salah satu metode untuk membangun sistem
pakar dengan pengambilan keputusan dari kasus yang baru dengan berdasarkan
solusi dari kasus – kasus sebelumnya. Konsep dari metode case based reasoning
ditemukan dari ide untuk menggunakan pengalaman – pengalaman yang
terdokumentasi untuk menyelesaikan masalah yang baru. Para decisionmaker
kebanyakan menggunakan pengalaman – pengalaman dari problem solving terdahulu
untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi sekarang.
CBR menggunakan pendekatan kecerdasan buatan (Artificial Intelligent) yang
menitikberatkan pemecahan masalah dengan didasarkan pada knowledege dari
kasus-kasus sebelumnya. Apabila ada kasus baru maka akan disimpan pada basis
pengetahuan sehingga sistem akan melakukan learning dan knowledge yang dimiliki
oleh sistem akan bertambah. Secara umum, metode ini terdiri dari 4 langkah,
yaitu:
1. Retrieve (memperoleh kembali) kasus atau kasus-kasus yang paling mirip.
Task ini dimulai dengan pendeskripsian satu/sebagian masalah dan berakhir apabila telah ditemukan kasus sebelumnya yang paling cocok. Sub tasknya mengacu pada identifikasi fitur, pencocokan awal, pencarian, dan pemilihan.
2. Reuse (menggunakan) informasi dan pengetahuan dari kasus tersebut untuk memecahkan permasalahan.
Proses reuse dari solusi kasus yang telah diperoleh dalam konteks kasus baru difokuskan pada dua aspek yaitu:
- perbedaan antara kasus yang sebelumnya dan yang sekarang
- bagian apa dari kasus yang telah diperoleh yang dapat ditransfer menjadi kasus baru
3. Revise (meninjau kembali/memperbaiki) usulan solusi.
Fase ini terdiri dari dua tugas, yaitu :
- Mengevaluasi solusi kasus yang dihasilkan oleh proses reuse. Jika berhasil, maka dilanjutkan dengan proses retain,
- Jika tidak maka memperbaiki solusi kasus menggunakan domain spesifik pengetahuan.
4. Retain (menyimpan) bagian-bagian dari pengalaman tersebut yang mungkin
berguna untuk memecahkan masalah di masa yang akan datang.
Proses ini terdiri dari memilih informasi apa dari kasus yang akan disimpan, disimpan dalam bentuk apa, cara menyusun kasus untuk agar mudah untuk menemukan masalah yang mirip, dan bagaimana mengintegrasikan kasus baru pada struktur memori.
Pada saat terjadi permasalahan baru, pertama-tama sistem akan melakukan proses Retrieve. Proses Retrieve akan melakukan dua langkah pemrosesan, yaitu pengenalan masalah dan pencarian persamaan masalah pada database.
Setelah proses Retrieve selesai dilakukan, selanjutnya system akan melakukan proses Reuse. Di dalam proses Reuse, sistem akan menggunakan informasi permasalahan sebelumnya yang memiliki kesamaan untuk menyelesaikan permasalahan yang baru. Pada proses Reuse akan menyalin, menyeleksi, dan melengkapi informasi yang akan digunakan. Selanjutnya pada proses Revise, informasi tersebut akan dikalkulasi, dievaluasi, dan diperbaiki kembali untuk mengatasi kesalahan-kesalahan yang terjadi pada permasalahan baru. Pada proses terakhir, system akan melakukan proses Retain. Proses Retain akan mengindeks, mengintegrasi, dan mengekstrak solusi yang baru. Selanjutnya, solusi baru itu akan disimpan ke dalam knowledge-base untuk menyelesaikan permasalahan yang akan datang. Tentunya, permasalahan yang akan diselesaikan adalah permasalahan yang memiliki kesamaan dengannya.
Proses ini terdiri dari memilih informasi apa dari kasus yang akan disimpan, disimpan dalam bentuk apa, cara menyusun kasus untuk agar mudah untuk menemukan masalah yang mirip, dan bagaimana mengintegrasikan kasus baru pada struktur memori.
Pada saat terjadi permasalahan baru, pertama-tama sistem akan melakukan proses Retrieve. Proses Retrieve akan melakukan dua langkah pemrosesan, yaitu pengenalan masalah dan pencarian persamaan masalah pada database.
Setelah proses Retrieve selesai dilakukan, selanjutnya system akan melakukan proses Reuse. Di dalam proses Reuse, sistem akan menggunakan informasi permasalahan sebelumnya yang memiliki kesamaan untuk menyelesaikan permasalahan yang baru. Pada proses Reuse akan menyalin, menyeleksi, dan melengkapi informasi yang akan digunakan. Selanjutnya pada proses Revise, informasi tersebut akan dikalkulasi, dievaluasi, dan diperbaiki kembali untuk mengatasi kesalahan-kesalahan yang terjadi pada permasalahan baru. Pada proses terakhir, system akan melakukan proses Retain. Proses Retain akan mengindeks, mengintegrasi, dan mengekstrak solusi yang baru. Selanjutnya, solusi baru itu akan disimpan ke dalam knowledge-base untuk menyelesaikan permasalahan yang akan datang. Tentunya, permasalahan yang akan diselesaikan adalah permasalahan yang memiliki kesamaan dengannya.
history
CBR jejak
akar untuk karya Roger Schank dan murid-muridnya di Universitas Yale pada awal
tahun 1980. Model Schank tentang memori dinamis adalah dasar bagi sistem CBR awal:
Janet Kolodner yang CYRUS dan IPP Michael Lebowitz ini.
Sekolah lain dari CBR dan bidang serumpun muncul pada 1980-an, yang diarahkan pada topik-topik seperti penalaran hukum, penalaran berbasis memori (cara penalaran dari contoh pada mesin massal paralel), dan kombinasi dari CBR dengan metode penalaran lainnya. Pada 1990-an, minat CBR tumbuh secara internasional, sebagaimana dibuktikan oleh pembentukan Konferensi Internasional tentang Penalaran Berbasis Kasus pada tahun 1995, serta Eropa, Jerman, Inggris, Italia, dan lainnya lokakarya CBR.
Teknologi CBR telah mengakibatkan penyebaran sejumlah sistem yang sukses, awal menjadi Lockheed CLAVIER, sistem untuk meletakkan bagian komposit harus dipanggang dalam oven konveksi industri. CBR telah digunakan secara luas dalam aplikasi help desk seperti sistem SMART Compaq dan telah menemukan area aplikasi utama dalam ilmu kesehatan.
Sekolah lain dari CBR dan bidang serumpun muncul pada 1980-an, yang diarahkan pada topik-topik seperti penalaran hukum, penalaran berbasis memori (cara penalaran dari contoh pada mesin massal paralel), dan kombinasi dari CBR dengan metode penalaran lainnya. Pada 1990-an, minat CBR tumbuh secara internasional, sebagaimana dibuktikan oleh pembentukan Konferensi Internasional tentang Penalaran Berbasis Kasus pada tahun 1995, serta Eropa, Jerman, Inggris, Italia, dan lainnya lokakarya CBR.
Teknologi CBR telah mengakibatkan penyebaran sejumlah sistem yang sukses, awal menjadi Lockheed CLAVIER, sistem untuk meletakkan bagian komposit harus dipanggang dalam oven konveksi industri. CBR telah digunakan secara luas dalam aplikasi help desk seperti sistem SMART Compaq dan telah menemukan area aplikasi utama dalam ilmu kesehatan.
Mantap, bagus nih arikelnya sangan membantu
BalasHapusCara menentukan kasus baru masuk ke tahap atau proses revisi gmna? Apa kita sendiri menentukan range nilai seperti < 50 % masuk ke tahap revisi atau >50% maka kasus baru tidak perlu masuk ke proses revisi?
BalasHapusApakah Metode CBR cocok untuk dterapkan dalam pembelajaran matematika?
BalasHapusApakah Metode CBR cocok untuk dterapkan dalam pembelajaran matematika?
BalasHapusgak ada perhitungannya mas ?
BalasHapus